Kamis, 26 Februari 2015
Senin, 23 Februari 2015
MALAM SYUKURAN HUT YONARMED-7/105 GS
Dalam
rangka Hari Jadinya ke-38, Yonarmed-7/105 GS Kodam Jaya menyelenggarakan acara
Ulang Tahunnya secara sederhana. Namun dengan kesederhanaan acara tersebut,
justru berbuah manis yang didapat khususnya dikarenakan dalam acara syukuran
tersebut dhadiri oleh warga sekitar serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama sekitar asrama.
Dalam sambutannya, Komandan Batalyon Artileri Medan -7/105 GS Mayor Arm Dodyy Suhadiman mengatakan, bahwa Hari Ulang Tahun tidaklah bermanfaat kalau kita hanya bersenang-senang saja. Tapi hal yang bermanfaat disini adalah bagaimana cara kita memberikan hiburan kepada anggota yang selama ini mengikuti banyak kegiatan rutinitas pengamanan dan kegiatan yang non Program dari Komando atas Kodam Jaya serta berupaya memberikan hiburan juga kepada warga sekitar asrama.
Dalam acara ini di isi dari penampilan anggota tiap-tiap Baterai serta dimeriahkan dengan Band Music Biringgalih Band. Selain itu juga pemberian penghargaan kepada anggota yang berprestasi di bidang Oramil ataupun Oraum serta kepda Persit KCK Cabang XIV Yonarmed 7 PD Jaya.
Hari Ulang Tahun Yonarmed-7/105 GS jatuh pada tanggal 15 Februari 2015 yang pertepatan dengan Hari Minggu, acara Syukurannya dilaksanakan pada hari Senin,16 Februari 2015 pukul 20.00 WIB.(SURES Copral )
Pabung 1 Melaporkan bahwa syukuran siap dimulai |
Sambutan Komandan |
Tokoh masyarakat bersama Wadanyon |
ibu Danyon dan ibu Wadanyon beserta Ibu Pabung |
Antusias Anggota |
Pemotongan Tumpeng oleh Mayor Dodyy Suhadiman beserta Istri |
memberikan kepada Prajurit termuda |
pemberian Piala lomba YongMoodo dari Kodam Jaya |
Pemberian Bingkisan kepada Anggota yang berprestasi |
Sambutan dari Tokoh agama |
YONGMOODO ARMED-7/105 GS
Proses latihan yang cenderung menantang bahya
ini, tak menyurutkan para prajurit Batalyon Armed-7/105 GS Kodam Jaya untuk
mencapai tingkat kemahiran. Bayangkan saja, lompatan yang dilakukan untuk
melampaui deretan orang-orang dibawahnya hingga belasan orang, benar-benar
membutuhkan konsentrasi tinggi dengan kekuatan energi dan fisik. Salah-salah
jika itu diabaikan maka akan berakibat fatal, baik bagi diri si pelompat maupun
orang-orang dibawahnya.
Sumber
di kalangan TNI menyebutkan olahraga beladiri Yongmoodo asal Korea Selatan itu
kini menjadi olahraga wajib militer. Sejarah Yongmoodo dimulai pada 15 Oktober
1995. Saat itu The Martial Reearch Institut dari Yong In University Korea
membentuk seni beladiri Yongmoodo yang merupakan gabungan dari beladiri Judo.
Sejarah
Yongmoodo dimulai pada tanggal 15 Oktober 1995 dimana The Martial Reearch
Institut dari Yong In University Korea membentuk seni beladiri Yongmoodo yang
merupakan gabungan dari beladiri Judo, Taekwondo, Apkido, Ssirum, dan Hon Sin
Sul. Akar dari Yongmoodo adalah beladiri Hon Sin Sul yang berarti Beladiri.
Istilah
Yongmoodo berasal dari kata Hankido yang dikembangkan di Korea pada tahun 1976.
Kemudian namanya berganti menjadi Kukmodo dan berubah menjadi Yongmoodo.
Yongmoodo berasal dari 3 suku kata yaitu :
1.
YONG berarti naga. Naga di agungkan oleh banyak orang yang dipercaya memiliki
kemampuan mistik. Naga juga diyakini mampu terbang mengeluarkan api dari
mulutnya, hidup dibawah air atau dibawah tanah, menguasai alam yang dapat
menyebabkan terjadinya Tsunami, gempa bumi dan membawa kemakmuran serta
keberuntungan bagi yang mempercayainya.
2.
MU atau MOO berarti Beladiri yang menunjuk pada pertempuran yang mengacu pada pertempuran
dan perkelahian, pertahanan dan strategis, fisik, mental, serta fisikologi.
3.
DO berarti cara berlatih dan cara hidup, pandangan hidup yang kosong dan berisi
Philosopi serta kemampuan belajar dari alam, hidup dan perkelahian ,melawan
alam.
Yongmoodo
telah dipromosikan oleh ribuan alumni dari Yong In University dan para Master
maupun Grand Master, yang diresmikan pada tanggal 25 April 2002 sehingga
terbentuklah Organisasi Federasi Beladiri Yongmoodo dan memperoleh ketenaran
tidak hanya di Korea tetapi di seluruh penjuru Dunia.
Satu lagi
olahraga jenis beladiri masuk Indonesia. Namanya Yongmoodo yang merupakan seni
beladiri asal Korea Selatan. Dan mulai 2012, Yongmoodo siap menyemarakkan
keragaman seni beladiri di Indonesia. Sejalan dengan falsafah militer yang
menjunjung sportifitas dan patriotisme, beladiri tangan kosong ini telah
menjadi seni beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008.
Dan sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012 ini. Sosialisasi berupa roadshow ke sejumlah kota besar di Indonesia. Dalam sosialiasi tersebut, diperagakan sejumlah jurus yang dilakukan oleh atlet Yongmoodo.
"Tidak hanya untuk Angkatan Darat, mulai 2012 kami sosilaisasikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Rencana itu tak lepas dari berdirinya FYI," ujar Letjen Gatot Bambang Nurmantyo Danko Diklat yang juga menjabat sebagai ketua FYI, dalam roadshow di Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 22 Mei 2012.
Dan sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012 ini. Sosialisasi berupa roadshow ke sejumlah kota besar di Indonesia. Dalam sosialiasi tersebut, diperagakan sejumlah jurus yang dilakukan oleh atlet Yongmoodo.
"Tidak hanya untuk Angkatan Darat, mulai 2012 kami sosilaisasikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Rencana itu tak lepas dari berdirinya FYI," ujar Letjen Gatot Bambang Nurmantyo Danko Diklat yang juga menjabat sebagai ketua FYI, dalam roadshow di Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 22 Mei 2012.
”Beladiri Yongmoodo akan dikembangkan ke seluruh Indonesia yang diharapkan dapat mewujudkan sifat maupun watak patriotisme,” tambahnya. Seni beladiri Yongmoodo sendiri mengandalkan ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam duel jarak dekat. Gatot memaparkan awal perkenalan TNI AD dengan beladiri Yongmoodo dimulai jelang HUT TNI 2008. Berawal dari kebutuhan TNI Angkatan Darat memeriahkan HUT TNI pada 2008 yang digelar di Surabaya, Letjen Gatot Bambang Nurmantyo bertolak ke Korea Selatan. "Dalam perjalanan itulah saya menemukan Yongmoodo. Sebuah jenis beladiri yang merangkum beberapa jenis beladiri lainnya seperti Taekwondo, Karate dan Jujitsu. Sehingga sejak itu, Yongmoodo jadi seni beladiri wajib Angkatan Darat," .
Yongmoodo
sendiri memiliki tujuan positif melatih keberanian serta patriotisme kepada
para prajurit sebagai garda terdepan pengamanan terhadap NKRI. Spesifiknya
adalah olahraga gabungan dari beladiri perkelahian jarak dekat,” katanya.
Dan dengan
perkembangan pesat Yongmoodo dalam rentang empat tahun, Letjen Gatot berharap seni
beladiri ini dapat segera masuk sebagai cabang olahraga KONI. Apalagi Yongmoodo
Indonesia telah berprestasi menyabet juara kedua Championship di Korea Selatan
pada 2011 dengan torehan 2 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
"Jika FYI sudah punya 8 Pengurus Daerah yang mau mengembangkan Yongmoodo, kami akan mengajukan FYI sebagai anggota KONI. Sehingga tidak menutup kemungkinan, ke depannya Yongmoodo bisa dilombakan di SEA Games atau ajang olahraga lainnya, ( SURES Copral )
"Jika FYI sudah punya 8 Pengurus Daerah yang mau mengembangkan Yongmoodo, kami akan mengajukan FYI sebagai anggota KONI. Sehingga tidak menutup kemungkinan, ke depannya Yongmoodo bisa dilombakan di SEA Games atau ajang olahraga lainnya, ( SURES Copral )
BAKSOS KESEHATAN DAN DONOR DARAH
Batalyon
Armed-7/105 GS mengadakan Bhakti Sosial dengan memberikan pengobatan gratis
untuk warga sekitar Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantar Gebang Pada hari Minggu,15
Februari 2015.
Dibantu dengan RS Karya Medika dan Puskesmas Cikiwul, PMI Kota
Bekasi serta Dinas Kesehatan TNI-AD yaitu Kesdim 0507/Bekasi Bhakti Sosial yang merupakan satu rangkain
kegiatan dalam rangka HUT Ke-38 Yonarmed-7/105 GS. Selain mengadakan pengobatan
gratis, Yonarmed-7/105 GS juga mengadakan acara donor darah serta pemasangan
alat KB gratis serta pemeriksaan Ibu-ibu Hamil.
Mayor Armed Doddy Suhadiman Danyon Armed-7/105 GS selaku tuan
rumah memberi sambutan diacara Bhakti Amal tersebut, “Acara ini merupakan salah
satu wujud dari program kerja Yonarmed-7/105 GS di bidang sosial dan
kemanusiaan, yang diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat
yang membutuhkan serta membantu mengatasi kendala dan masalah kesehatan yang
dirasakan oleh masyarakat selama ini.” ujarnya.
Animo masyarakat terhadap pengobatan gratis ini pun membuat
pendaftaran penuh sesak dengan warga cikiwul yang datang untuk mendapat
pelayanan pengobatan gratis. Terlebih lagi pasca banjir yang banyak menyebabkan
penyakit seperti diare dan berbagai penyakit kulit. Selain pengobatan massal
untuk umum, juga ada pengobatan gigi dan anak.
Masyarakat sangat terbantu dengan
ada pengobatan gratis ini. Apalagi dilakukan pas Hari Minggu dikarenakan
biasanya Puskesmas tutup pada hari Minggu ( SURES copral )
BERSAMA LURAH CIKIWUL |
KOMANDAN YONARMED-7/105 GS IKUT SERTA DONOR DARAH DALAM RANGKA HUT BATALYON KE-38 |
MAYOR ARM DODYY SUHADIMAN,SE DANYON ARMED-7/105 GS |
Minggu, 22 Februari 2015
FOGING/PENGASAPAN DI YONARMED-7/105 GS
- Fogging atau pengkabutan/Pengasapan menjadi salah satu
metode yang sering digunakan dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah
dengue (DBD). Pada metode ini, suatu lokasi disemprot dengan insektisida
menggunakan mesin Fogging dalam
dosis tertentu ini bertujuan memberantas nyamuk dewasa, atau yang sudah bisa
terbang berpindah.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan
kegiatan Fogging di Lingkungan Asrama
Yonarmed-7/105 GS, kegiatan ini di fokuskan untuk mencegah
peningkatan penyebaran nyamuk, setelah pasca Hujan dan mengenangnya Air
selokan di Sekitar Asrama Yonarmed-7/105 GS.
Kegiatan ini
di pimpin langsung oleh Danseikes Yonarmed-7/105 GS beserta anggota Kesehatan
Batalyon bekerjasama dengan Dinas Kesehatan TNI-AD yaitu Kesdam Jaya.
Pelaksanaan kegiatan
di Fokuskan di selokan, rumah Anggota, Barak-barak Remaja dan Gudang serta di
Kantor Staf. ( SURES copral )
Langganan:
Postingan (Atom)