Sejarah awal
yonarmed-7/105 GS berada di Kodam-II/Bukit Barisan Sumatera Utara, yang
berkedudukan di Medan. Pada tanggal 8 Pebruari 1977 terbentuklah satu Baterai
Penghormatan/ Baterai Armed-5 BS/ 76 Kodam Jaya, yang berkedudukan di Bintaro
Jakarta Selatan sebagai Baterai Penghormatan dalam penyambutan Tamu Negara dan
Upacara kebesaran, yang selanjutnya berubah status menjadi Batalyon Armed. Pada tanggal 15 Pebruari 1977 terbentuklah
Batalyon Armed-7 Komposit Kodam V/ Jaya
dengan personel gabungan dan materiil Meriam 76 MM Gunung serta 25 Pounder.
Sesuai Renstra Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Tahun 1980 dan Surat
Keputusan Pangdam Jaya Nomor : Skep/ 122 – 2 / II / 1980 tanggal 15 Pebruari
1980 status Batalyon Armed-7 Komposit Kodam V/ Jaya dialihkan menjadi Batalyon
Armed-7/76 mm Gunung Kodam Jaya, sebagai satuan bantuan tembakan dengan menggunakan
Meriam 76 MM Gunung.
Pada
tanggal 28 Januari 1988 diadakan pergantian senjata pokok dari Batalyon
Armed-7/76 mm tarik diubah menjadi Batalyon Armed-7/ 105 mm tarik, yang
selanjutnya sebutan berubah menjadi Batalyon Armed-7/ 105 tarik. Pada
tanggal 25 April 1988 dilaksanakan perpindahan personel dan materiil Baterai
Tempur A, B dan unsur Baterai Markas ke Bantargebang, Bekasi. Dengan demikian
Batalyon Armed-7/105 Tarik yang berpangkalan di Bintaro tinggal satu Baterai
Tempur C. Pada tanggal 16 Desember 1991 melaksanakan alih
senjata pokok dari Meriam/ 105 MM Tarik menjadi Meriam/ 105 MM GS, yang
selanjutnya sebutan berubah menjadi Batalyon Armed-7/105 GS.
Berdasarkan
Surat Perintah Pangdam Jaya Nomor Sprin / 1404-04/ VII / 2004 tanggal 14 Juli
2004 tentang perintah segera mengosongkan kantor/perumahan Baterai C
Yonarmed-7/ 105 GS di Bintaro selanjutnya dipindahkan ke Bekasi, dengan
demikian mulai saat ini satuan Yonarmed-7/ 105 GS secara utuh berada di Cikiwul
Bekasi sampai dengan sekarang. Hari
jadi satuan Yonarmed-7/105 GS ditetapkan pada tanggal 15 Pebruari 1977, hal ini
berdasarkan Surat Keputusan Pangdam V Jaya Nomor Skep / 19–2 / II / 1977
tanggal 8 Pebruari 1977.
Di
samping senjata pokok Meriam 105 MM GS, Batalyon Armed-7/ 105 GS juga
dilengkapi dengan 6 pucuk Meriam 75 MM dan 6 pucuk Meriam 76 MM yang digunakan untuk penembakan
kehormatan tamu negara dan upacara hari kemerdekaan